Ba’a kaba sobat Magnificent Indonesia??
Ada yang gak tau dengan nama “minangkabau” ? pasti tahu donk… Minangkabau adalah istilah yang identik dengan provinsi Sumatra Barat. Bagi orang non-sumatra mungkin kita hanya menemui istilah ini di rumah makan masakan padang saja, karena hampir di seluruh pelosok negeri ini pasti ada saja rumah makan padang dari mulai warung kecil sampai restorannya.
Bagi sobat yang sudah pernah melancong ke Sumatra Barat, dimanapun tempat yang anda kunjungi atau lewati, beberapa diantaranya pasti berkesan di jiwa travelling anda terutama soal bahasanya dan penampilan alamnya.
Nah, setelah beberapa bulan saya tinggal di ranah minang, masih dalam rangka mengajar bahasa inggris juga), sudah lumayan banyak destinasi-destinasi wisata menarik yang saya kunjungi sampai-sampai bingung ingin mengulas atau share foto yang mana terlebih dahulu.
Okelah kalo begitu, mari tengok sekitar tempat tinggal saya dulu. Tak perlu dulu jauh-jauh ke luar mencari tempat wisata di sekitaran Sumatra barat, TERNYATA di sekitar tempat saya tinggal pesona alamnya 11/12 dengan tempat wisata alam sob. Dan sebelum saya explore, perlu diketahui dulu narasinya bahwa postingan ini bukanlah promosi institusi sob 😀
Berjarak sekitar 1 jam perjalanan dari Bandara Internasional Minangkabau kearah Bukittinggi atau sekitar 3 kilomenter dari perbatasan Padang Panjang – Tanah Datar sobat akan menemukan giant billboard atau baliho raksasa bertuliskan NURUL IKHLAS, inilah sekolah ‘wisata’ tempat saya tinggal, lengkapnya sekolah ini berlokasi di jalan protokol lintas sumatra Jl. Raya Padang Panjang – Bukittinggi Km.03, Jorong Pincuran Tinggi, Nagari Panyalaian, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar. Secara administratif lokasinya lumayan strategis dan jika dilihat dari jalan raya pintu masuk sekolah ini memang terlihat kecil dan hanya terdapat 1 pintu masuk utama saja.
Sekarang kita masuk kedalam, maka sobat akan langsung merasakan aroma minangkabaunya disana karena sobat akan melihat satu bangunan besar berbentuk Rumah Gadang (rumah tradisional minangkabau yang atapnya seperti tanduk kerbau) menghadap kearah matahari terbit, bangunan ini disebut orang sekitar sebagai ‘gedung bagonjong’, dan yang kecil tadi tenyata hanya pintu masuknya saja karena ternyata didalamnya terdapat lingkungan asri seluas 8 hektar dengan berbagai kesibukan didalamnya. Lingkungannya yang agak jauh dari tepi jalan raya dengan ketinggian tanah lebih dari 800 Meter Diatas Permukaan Laut (MDPL) membuat sekolah ini sejuk dan bebas dari polusi udara dan suara. Masih ada lagi nih sob penyebab sejuknya lingkungan ini, masih didepan gedung bagonjong, cobalah tengok kearah timur laut dan barat laut sekolah, sobat akan dapati bahwa ternyata sekolah ini di apit oleh 2 gunung ternama di Sumatra yaitu Gunung Marapi (2.891 MDPL) dan Gunung Singgalang (2877 MDPL). Jika kita naik di gedung tertinggi di sekolahan ini maka kita bisa melihat pula pemandangan danau singkarak di sebelah tenggara dan jika sobat sedang beruntung saat cuaca sedang cerah tanpa kabut sobat bisa melihat sunrise diatas danau singkarak, sungguh penampakan cakrawala yang gak bisa dibeli sob. Selanjutnya hamparan kota padang panjang di sebelah selatan dan dari kejauhan terlihat rentetan bukit barisan melintasi kabupaten ini. Bagaimana? Sudah bisa terbayangkan seperti apa sejuknya?? 😀
Semua penampakan alam yang akan dibahas disini adalah dari sekitaran lingkungan sekolah saja dengan radius paling jauh 1-1.5 kilometer dari sekolah tempat saya tinggal. Apa sajakah itu?? Well, just check it out 😀
Sisi barat, inilah dia sisi yang paling banyak pemandangan dan spot nge-bolangnya. Uniknya sisi barat sekolahan ini masih menjadi habitat asli monyet dan lutung, kera merah yang mempunyai bulu seperti kumis di bagian pipinya, hanya saja kera ini sulit didekati sob karena dia bakal langsung kabur begitu melihat orang melintas, jadi hanya bisa dinikmati dari kejauhan saja , berbeda dengan monyet yang tidak terlalu takut jika didekati manusia, apalagi jika kita membawakannya oleh oleh untuk dimakan. Pesawahnya juga banyak di darati burung-burung putih besar seperti bangau.
Dua gambar diatas atas adalah landscape jalan desa/ jorong Raba’a, jika sobat terus kearah hulu jalan ini sekitar 1.5km kemudian sobat akan sampai di desa tenun Pandai Sikek, itu sob desa adat yang gambarnya diabadikan di uang Rp.5000 sekarang. Jadi kalau mau ke desa pandai sikek dari sekolah Nurul Ikhlas cukup dekat sob, bisa di tempuh hanya dengan perjalanan kaki. Dipuncak jalan aspal ini juga ada kebun jeruk besar dimana pada saat sedang panen saya bawa rombongan kesini untuk beli jeruk segar dengan harga spesial anak sekolah…haha
Kalo yang dibawah ini spot yang asyik buat selfie-an guys. Karena alamnya yang masih asri, bersih dan nyaman saya sering membawa rombongan untuk belajar di luar sambil nge-bolang dan berfoto ria.
Di dekat bandar ini ada sebuah air terjun kecil yang airnya sangat jernih, namun karena area si air terjun yang cukup kecil jadi tidak bisa dipakai untuk mandi. Sebenarnya masih di dekat air terjun ini ada sih satu air terjun lagi yang ukurannya lumayan tinggi tapi tempatnya sangat sulit dicapai dan tidak ada jalur menuju kesitu.
Bisa berpetualang kecil-kecilan juga guys menyusuri sungai dan rimba, naik bukit dan turun ke lembah melepas penat dengan menikmati segarnya air sungai di lembah. Semuanya ada di belakang sekolah.
Bagaimana sob?? tertarik untuk mampir?? gambar dari kamera bisa menipu, tapi alam aslinya jauh lebih indah dari pada tampilan foto…. so, just visit and enjoy it 😉
Thanks for reading guys, semoga bermanfaat.
_Irwan Sarbeni_