Danau Biru Sawahlunto – Cermin Langit di Tanah Minangkabau

Salam Sejahtera Sobat Magnificent Indonesia… semoga selalu dalam keadaan sehat dan murah rejeki agar tetap bisa melanglang-buana menyaksikan keindahan surga-surga kecil titisan Tuhan yang ada di Tanah Air kita tercinta ini –  Indonesia 🙂 Pasalnyaaa, di wisata kali ini kita akan sedikit menguras tenaga untuk menyusuri jalan tanah berdebu tebal, menembus angin kencang dan hawa panas, serta bersaing dengan truk-truk besar tambang yang bakalan merepotkan perjalanan sobat menuju tanah bekas galian tambang yang kini telah tersulap menjadi sebuah perairan kecil nan indah.

Penasaran kita lagi mau pergi kemana?? Ini diaaaa – Welcome to Danau Biru Sawah Lunto Sumatra Barat !

Danau Biru merupakan tempat wisata yang masih terbilang sangat baru, namanya mulai melambung sejak awal tahun  2015. Dinamakan Danau Biru karena memang airnya yang benar-benar jernih merefleksikan warna langit yang biru. Danau ini bukanlah danau alami atau geopark melainkan terbentuk dari bekas galian tambang batubara milik PT.Alied Indo Coal Jaya yang telah terhenti selama bertahun-tahun yang kemudian digenangi air permanen hingga sekarang. Selain kejernihan airnya yang melebihi air minum mineral (lebaaay :D), danau ini menyajikan keelokan alam yang tidak akan sobat temukan di danau manapun, yaitu topografi lingkungan tambang yang justru mendekorasi sang danau menjadi sedemikian cantik. Sepertinya tulisan sayapun takkan sanggup menceritakan seelok apa rupanya si danau ini, maka untuk lebih nyatanya sobat bisa nikmati langsung potret-potretnya di bawah.

P_20160810_154644_PN

Partial landscape Danau Biru

P_20160810_154058_PN

Total landscape Danau Biru

Jpeg

Photo Spot I

Jpeg

Photo Spot II

Jpeg

Photo Spot III

Jpeg

Potret Danau Biru dari tepi jurangnya I

Jpeg

Potret Danau Biru dari tepi jurangnya II

Jpeg

Jalur kendaraan tambang dan viewnya I

Jpeg

Jalur kendaraan tambang dan viewnya II

Jpeg

View areal penambangan I

Jpeg

View areal penambangan II

Jpeg

Parkiran dan warung ‘darurat’

Rancaaaaak banaaaa… alun lai puas di atteh... yukkk, kita turun kebawah 😉

Jpeg

Cermin langit I

Jpeg

Cermin langit II

Jpeg

Cermin langit III

Jpeg

Cermin langit IV

Jpeg

Cermin langit V

Jpeg

Biru oh biruuu, tampak bebatuan terselimuti jernihnya air

Jpeg

Pasir putih terterawang mata

Jpeg

Bukan main jernih airnya, bukan main lembut pasirnya, Terima Kasih Tuhan atas Cermin LangitMu

Jpeg

Biruuu oh Biru…

Jpeg

Terawang tangan

Jpeg

Tengok ke hulu tanah

Jpeg

Kerak tanah di tepi danau

Jpeg

Syukur atas nikmat alam di Cermin Langit

Jpeg

Hembus nafas lega di alam bebas

Danau cantik ini berlokasi di Parambahan Kec.Talawi Kota Sawah Lunto Sumatra Barat. Jika anda berangkat dari arah Padang, maka langsung saja menuju ke arah Sawah Lunto (perjalanan dari Kota Padang sekitar 2.5 jam) hingga sampai di persimpangan besar (Simpang Napa) Kawasan Wisata Kandi, dari sini sobat berbelok ke kiri ke arah hulu bukit dan mulai menempuh medan berat sebagaimana saya ceritakan di awal selama sekitar 30 menit kedepan. Demi menenyesuaikan medannya, sangat disarankan bagi sobat untuk datang kesini mengendarai motor (kalau memungkinkan gunakan motor trail) atau mobil-mobil jelajah dengan kondisi prima, karena kalau pecah ban atau rusak mesin, sobat tidak akan menjumpai bengkel sepanjang perjalanan. Kendati merepotkan, sesekali sobat juga dapat berhenti untuk mengabadikan panorama kota Sawah Lunto dan keindahan alam lainnya dari atas bukit.

P_20160810_151408_PN

Total landscape on the way

Jpeg

Partial landscape on the way

Jpeg

View perkebunan on the way

Jpeg

Jalan tanah, karpetnya truk tambang

Jpeg

Sudah kubilang, ini karpetnya truk tambang, bukan motor kerja 😀

Jpeg

Intip pemandangan di sela perjalanan

Jpeg

Jalan tanah berdebu dan berbatu, hasil lahapan truk tambang

Ada beberapa hal yang perlu sobat ketahui sebelum berkunjung kesini yang mungkin agak terasa menyebalkan jika sobat belum tahu. Yaitu adanya 3 kali iuran sepanjang perjalan menuju ‘TKP’, iuran pertama diminta di jalan cagak yang bisa dibilang masih jauh dari lokasi danau, iuran diminta seikhlasnya atas alasan keamanan dan kebersihan, tapi meskipun judulnya ‘seikhlasnya’, sebagai pengunjung… mana enak sih kita ngasih iuran cuma seribu atau dua ribu sedang yang mintanya aja tampangnya bikin kita ngeri duluan, akhirnya kudu deh ngerogoh Rp5.000-10.000. Iuran kedua adalah tiket masuk yang terbandrol Rp.5.000/ orang sedangkan untuk motor atau mobil dihitung pada saat parkir, motor Rp.5.000 dan mobil sekitar Rp.10.000. okehhh tapi gapapa deh…. lantaran kalau sobat sudah sampai di lokasi, sebel sobat memang benar-benar akan terbayar oleh eloknya panorama danau. Sebagai pelengkap, disebelah lokasi parkir juga sudah ada kios tenda ‘darurat’ yang menjual makanan instan/ cepat saji dan minuman, cukuplah untuk ganjal perut sobat yang ingin rehat sejenak sebelum turun menuju danau ataupun setelahnya sambil menikmati panorama danau. Perlu di catat sob, kalau benar-benar ingin menikmati pesona Danau Biru ini, tentukan hari yang tepat untuk melancong kesini, sangat tidak disarankan datang di peek season atau masa liburan umum dimana kerumunan orang bisa memperkeruh pemandangan dan menyisakan sampah. Tidak disarankan pula datang dalam cuaca hujan karena tanah yang tadinya pemandangan bisa jadi ancaman karena licin dan rawan longsor.

Hingga saat ini kabarnya pengelolaan wisata Danau Biru belum jatuh ke tangan pemerintah daerah, karena hak kontrak kawasan tambang yang masih dipegang perusahaan tambang. Namun mengingat tingginya kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara ke Danau ini, tidak tertutup kemungkinan Danau Biru ini nantinya menjadi kawasan wisata dimana akses menuju lokasi akan jauh lebih mudah dengan adanya aspal, tertibnya area dagang, dukungan fasilitas umum seperti toilet, mushola dan lain-lain serta iuran retribusi yang lebih pantas. However, let’s just hope the best wishses to this lake and mari turut melestarikan keindahannya (sekurang-kurangnya) dengan  tidak membuang sampah sembarangan, mencoret-coret pohon atau batu-batu dan lain sebagainya.

Bravo Pariwisata Minangkabau 🙂

Semoga bermanfaat 🙂

9 thoughts on “Danau Biru Sawahlunto – Cermin Langit di Tanah Minangkabau

Leave a comment